Setelah hasil quick caunt, yang mengungguli pasangan Bambang Sum, ada sedikit cerita dan bisik-bisik warga kota jambi yang saya dengar langsung dari sumber yang terpacaya, bisa dibuktikan :
1. dari saksi wilayah TPS kecamatan jelutung yang diungguli pasangan Zul-Agus yang merupakan lokasi mertua Zul, warga sekitar memilih banyak yang merasa gak keenakan bila tak memilih karena sang mertua dikenal dengan donatur dan yg sering mebantu warga sekitar, dan warga sekitar juga mendapakan uang tunai di "serangan fajar" oleh tim suksesnya Zul-Agus, sama halnya juga dengan calon dari Asnawi-Nuzul yg memberikan uang tunai kepada warga.
2. dari ibu rumah tangga kecamatan telanaipura, tim sukses Asnawi-Nuzul yang saat ini lagi pusing tujuh keliling, dan menjadi pemarah, akibat kalahnya asnawi di TPS wilayahnya, dimana besarnya uang yang beredar diwarga sekitar, mulai dari sembako dan uang tunai kepada warga tidak sesuai dengan hasil yang memenangkan Bambang-Sum, sehingga tim sukses harus mempertanggung jawabkan uang yang banyak keluar namun kalah dalam perolehan suara.
3. dari abang ojek, tingginya suara golput sekitar 30 sampe 40 persen salah satunya cerita dari abang ojek yang tidak menyoblos karena saat dia ikut kampanye calon walikota, semua kampanye ia ikuti lantaran imbalan yg diberikan dari semua tim sukses cukup menggiurkan yaitu uang berkisar 20 sampe 50 ribu per kampanye, dari pada ngojek yg hanya 2 ribu sampe 5 ribu per penumpang. abang ojek bilang "sayo dak nyoblos kareno sayo nich bingung mau nyoblos siapo, soalnyo duit semuo calon walikota dah aku pake buat makan, berat be hati klo aku milih salah sikok, lebih baek dak nyoblos biak adil" itulah kata yang saya kutip dari tukang ojek.
4. dari nyonya keturunan china, lebih baek milih bambang soalnyo dio perantau bukan asli jambi, yg gue gak tau maksudnya apa!!!
5. dari warga kampung jawo, banyaknya orang jawa di kota jambi membuat bambang pun merupakan salah satu alternatif untuk memimpin kota ini.
6. dari salah satu pengusaha , dia bilang " aku cari aman be biaklah mobil ku dipake buat kampanye dari pada ado masalah samo usahaku ini" ini kutipan saya ambil terdengar dari saya saat masa kampanye adanya permintaan dari orang-orang berpengaruh untuk memberikan bantuan dalam kampanye dalam salah satu calon.
7. dari salah satu pekerja, dia bilang "bagaimana mungkin sayo biso nyoblos sementaro sayo harus kerjo jam 8 pagi pulang jam 4 sore", ini juga merupakan salah satu kurangnya kesadaran para pimpinan yg tidak memberikan izin bagi karyawannya untuk memilih, hal ini juga mengakibatkan tingginya golput di kota jambi. sektor usaha yang tidak meberikan izin untuk menyoblos : counter hp yang banjir dikota jambi, warnet, rental-rental ps, percetakan, warung makan, toko kelontongan dan banyak lagi diluar pantauan saya.
itulah beberapa info yg saya dapat dari bisik-bisik dan cerita warga disekeliling saya, bila kata-kata saya menyinggung perasaan pembaca saya mohon maaf karena sumua ini adalah fakta dan nyata.
1. dari saksi wilayah TPS kecamatan jelutung yang diungguli pasangan Zul-Agus yang merupakan lokasi mertua Zul, warga sekitar memilih banyak yang merasa gak keenakan bila tak memilih karena sang mertua dikenal dengan donatur dan yg sering mebantu warga sekitar, dan warga sekitar juga mendapakan uang tunai di "serangan fajar" oleh tim suksesnya Zul-Agus, sama halnya juga dengan calon dari Asnawi-Nuzul yg memberikan uang tunai kepada warga.
2. dari ibu rumah tangga kecamatan telanaipura, tim sukses Asnawi-Nuzul yang saat ini lagi pusing tujuh keliling, dan menjadi pemarah, akibat kalahnya asnawi di TPS wilayahnya, dimana besarnya uang yang beredar diwarga sekitar, mulai dari sembako dan uang tunai kepada warga tidak sesuai dengan hasil yang memenangkan Bambang-Sum, sehingga tim sukses harus mempertanggung jawabkan uang yang banyak keluar namun kalah dalam perolehan suara.
3. dari abang ojek, tingginya suara golput sekitar 30 sampe 40 persen salah satunya cerita dari abang ojek yang tidak menyoblos karena saat dia ikut kampanye calon walikota, semua kampanye ia ikuti lantaran imbalan yg diberikan dari semua tim sukses cukup menggiurkan yaitu uang berkisar 20 sampe 50 ribu per kampanye, dari pada ngojek yg hanya 2 ribu sampe 5 ribu per penumpang. abang ojek bilang "sayo dak nyoblos kareno sayo nich bingung mau nyoblos siapo, soalnyo duit semuo calon walikota dah aku pake buat makan, berat be hati klo aku milih salah sikok, lebih baek dak nyoblos biak adil" itulah kata yang saya kutip dari tukang ojek.
4. dari nyonya keturunan china, lebih baek milih bambang soalnyo dio perantau bukan asli jambi, yg gue gak tau maksudnya apa!!!
5. dari warga kampung jawo, banyaknya orang jawa di kota jambi membuat bambang pun merupakan salah satu alternatif untuk memimpin kota ini.
6. dari salah satu pengusaha , dia bilang " aku cari aman be biaklah mobil ku dipake buat kampanye dari pada ado masalah samo usahaku ini" ini kutipan saya ambil terdengar dari saya saat masa kampanye adanya permintaan dari orang-orang berpengaruh untuk memberikan bantuan dalam kampanye dalam salah satu calon.
7. dari salah satu pekerja, dia bilang "bagaimana mungkin sayo biso nyoblos sementaro sayo harus kerjo jam 8 pagi pulang jam 4 sore", ini juga merupakan salah satu kurangnya kesadaran para pimpinan yg tidak memberikan izin bagi karyawannya untuk memilih, hal ini juga mengakibatkan tingginya golput di kota jambi. sektor usaha yang tidak meberikan izin untuk menyoblos : counter hp yang banjir dikota jambi, warnet, rental-rental ps, percetakan, warung makan, toko kelontongan dan banyak lagi diluar pantauan saya.
itulah beberapa info yg saya dapat dari bisik-bisik dan cerita warga disekeliling saya, bila kata-kata saya menyinggung perasaan pembaca saya mohon maaf karena sumua ini adalah fakta dan nyata.
bila ada yang kurang berkenan silahkan tinggal kan komentar dari tulisan saya ini.