Minggu, 29 Agustus 2010
Masjid Aman sering juga disebut dengan Surau Aman, Masjid ini mayoritas jama'ah nya keturunan padang pariaman, Masjid/Surau Aman ini berlokasi dekat dengan Pasar Angso Duo Jambi,persimpangan kekanan kita menuju simpang makalam. Masjid ini tampak begitu megah dengan gaya koreografi yang indah, kombinasi warna Surau Aman ini juga begitu menarik perhatian.
Solat tarawih di Surau Aman ini menggunakan cara 8 raka'at tarawih dengan 4 raka'at salam dan 3 raka'at witir, sebelum sholat tarawih terlebih dahulu ceramah oleh imam.
Isi ceramah yang saya tangkap bahwa penilaian manusia itu belum tentu benar, baik belum tentu benar, salah pun belum tentu dosa. Hanya ALLAH yang mengetahui baik buruknya tingkah laku manusia.
Ada sedikit cerita dari Imam: ada seorang bapak dan seorang anaknya ditengah padang pasir menuju pasar untuk berbelanja, diperjalanan yang sangat terik, sianak berbicara kepada bapaknya, Ayah lebih baik kita beli kendaraan untuk melewati padang pasir ini, Bapak itu menjawab uang kita tidak cukup klo harus membeli kendaraan, kita perlu belanja kepasar.
Akhirnya siayah membeli se ekor keledai,lebih kecil dari kuda sehingga cuma bisa di tumpangi untuk satu orang, uang untuk belanja pun masuh cukup.
Ayah: nak siapa yang lebih dulu menaiki keledai ini
Anak: ayah saja lebih dulu nanti klo sudah sampe dikampung pertama saya lagi.
Bapak itu menaiki keledai, sementara sianak berjalan didepan keledai.disuatu kampung yg mereka lintasi orang2 yang melihat berbicara "ayah yang bejat anak disuruh jalan eh dia enak enakan duduk diatas keledai".
Kemudian bergantian anak yang naik keledai ayah berjalan kaki,tiba lg di satu kampung berikutnya, warga yg melihat bilang " dasar anak durhaka orang tua disuruh jalan dipadang pasir eh dia malah enak2an duduk di atas keledai"
Sementara masih ada dua kampung lagi yang harus mereka lewati sebelum sampai di pasar, sianak dan si bapak mendengar cacian dari kedua kampung yg telah mereka lewati, kemudian sianak dan sibapak memaksa untuk menaiki keledai itu berdua, melewati kampung ketiga warga sekitar bilang " anak dan bapak ini sungguh kejam keledai kecil ini begitu kasihan harus membawa beban lebih dari kapasitasnya"
Masih juga salah, sibapak dan sianak kemudian menuju kampung keempat dengan tidak menaiki keledai tersebut, warga kampung yg melihat bicara " bapak dan anak ini benar2 goblok bodoh dungu jelas2 ada kendaraan yang bisa ditumpangi eh malah tidak digunakan padahal padang pasir yang mereka lewati begitu terik.
Jadi intinya disini, beginilah manusia menilai apa yang mereka lihat belum tentu benar. dilihat benar belum tentu benar dan begitu juga sebaliknya.
Surau Aman ini menjadi Masjid Ke 25.
[...]Masjid Aman sering juga disebut dengan Surau Aman, Masjid ini mayoritas jama'ah nya keturunan padang pariaman, Masjid/Surau Aman ini berlokasi dekat dengan Pasar Angso Duo Jambi,persimpangan kekanan kita menuju simpang makalam. Masjid ini tampak begitu megah dengan gaya koreografi yang indah, kombinasi warna Surau Aman ini juga begitu menarik perhatian[...]
ReplyDelete