Kamis,12 Agustus 2010
Hari kedua puasa sudah gue lalui dengan baik, menu buka puasa kali ini satu gelas dingin degan + sirup, kolak pisang, dan gulai asam padeh.
Sekarang saat nya perjalanan saya untuk beribadah sholat tarawih di masjid ke tiga, kali ini saya sholat di langgar setia bakti di kec.jelutung rt 18.
Sedikit cerita tentang kenangan dahulu di langgar Setia Bakti, langgar ini berada di dataran rendah di lingkungan RT 18.
Saat memasuki area langgar Setia Bakti ini perasaan ku terenyuh melihat suasana disini, begitu sepi dan hening, padahal azan Isya sudah berkumandang, kutunggu akhirnya sudah ada yang datang jamaah pria kurang lebih cuma 15 orang, klo diingat 18 tahun lalu langgar ini selalu ramai dengan anak-anak seusiaku,apa lagi kenangan sholat tarawih dahulu, masih melekat di benak ku, kemudian ku lihat suasana kelas untuk mengaji yang berada tepat disisi langgar,dua lantai semi permanen (beton dan kayu), aku sering berlari ditangga itu saat pulang pergi mengaji, kulihat ruang kelas sudah tidak berfungsi lagi, rungan keliatan tidak diurus karena mungkin tak ada lagi anak2 yang mengaji disini. dahulu di jaman ku ada 4 kelas yang satu kelas ada 25 orang lebih.
Kembali di masa lalu, ada seorang cewek yang aku cinta teman pengajian dan juga teman bermain,(mama bilang sih cinta ini cinta monyet hehe.. :P), namanya Merry Wulandari, teringat saat sholat tarawih bersamanya, dia di shaf cewek melirik ke shaf laik2 aku pun melihatnya dengan tersenyum setelah itu dia ambil wudhu akupun ikutan untuk ambil air wudhu klo di ingat2 lucu... dan banyak lagi cerita lainnya seperti maen batu limo,maen singitan, maen di bawah kolong deket jurang simpang pulai, maen monopoli versi KB,, tapi kini aku dengar Merry Wulandari ini sudah mau menikah dengan calon dokter. waduh.. padahal gua masih berharap bisa mendapatkannya.(hick..hick..)hehehe..
Oke Lanjoutttttt...
sholat di langgar Setia Bakti ini cuma ada satu shaf Laki-laki,dan satu shaf perempuan itupun tidak penuh. sholat begitu hening tanpa ada gangguan, imam tidak lagi memakai microphone karena suaranya sudah terdengar jelas ke semua jamaah sholat.
sholat tarawih di Langgar Setia Bakti ini dengan cara delapan raka'at tarawih (empat raka'at salam) dan tiga raka'at witir.
Jamaah masjid yang kulihat ada beberapa bpk yang dahulunya masih muda kini rambutnya sudah memutih semua, waktu begitu cepat berlalu, dulu aku masih alif ba ta kemudian iqra 1 tapi kini 18 tahun sudah berlalu, melihat langgar ini masih menyimpan rasa sedih karena kurang perawatan dan jarang lagi di kunjungi orang2 ramai, ini karena di RT 19 Masjid Al Hikmah sudah didirikan, jama'ah dan pengajian anak2 sudah pindah ke Masjid besar ini, tapi sayang kenapa Masjid ini tidak bisa aktif lagi seperti dahulu.
cukup sekian perjalanan ini kita ketemu di sholat tarawih ke empat.
[...]sholat di langgar Setia Bakti ini cuma ada satu shaf Laki-laki,dan satu shaf perempuan itupun tidak penuh. sholat begitu hening tanpa ada gangguan, imam tidak lagi memakai microphone karena suaranya sudah terdengar jelas ke semua jamaah sholat[...]
ReplyDelete